Selasa, 31 Desember 2013

Mengenal Penyakit Tonsilitis

17.53

Tonsilitis adalah peradangan yang terjadi pada tonsil (amandel). Tonsil merupakan jaringan yang terletak di kedua sisi tenggorokan bagian belakang. Tonsil membantu sistem imunitas dengan cara melindungi tubuh dari infeksi yang bisa masuk melalui mulut. Tonsil juga menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Tetapi, tonsil itu sendiri kadang bisa mengalami infeksi. Karena banyaknya virus atau bakteri yang masuk, tonsil bisa membengkak dan mengalami peradangan, yang disebut sebagai tonsilitis.

Tonsilitis sering ditemukan, terutama pada anak-anak. Kondisi ini bisa terjadi sesekali atau sering berulang.

PENYEBAB
Tonsilitis bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Virus yang bisa menyebabkan tonsilitis antara lain :
  • Adenovirus
  • Virus influenza
  • Virus Epstein Barr
  • Virus parainfluenza
  • Enterovirus
  • Virus herpes simpleks
Bakteri yang paling sering menyebabkan tonsilitis adalah Streptokokus pyogenes (Streptokokus grup A), yaitu bakeri yang menyebabkan infeksi pada tenggorokan (strep throat).
GEJALA
Tonsilitis paling sering mengenai anak-anak antara usia pra-sekolah sampai pertengahan masa remaja. 
Tanda dan gejala tonsilitis yang sering ditemukan :
  • tonsil (amandel) yang membengkak dan merah
  • adanya lapisan atau bercak-bercak putih atau kuning pada tonsil
  • sakit tenggorokan
  • sulit atau nyeri untuk menelan
  • nyeri terkadang dirasakan sampai ke telinga
  • demam
  • kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa nyeri
  • bau nafas yang tidak enak
  • suara seperti bergumam atau serak
  • kaku leher
  • sakit kepala
  • nyeri perut, terutama pada anak-anak yang masih kecil
  • hilang nafsu makan
Peradangan dan pembengkakan pada tonsil (amandel) terkadang cukup besar hingga dapat menyumbat jalan nafas.

Pada anak-anak yang masih kecil dan tidak mampu mengatakan apa yang ia rasakan, tanda-tanda tonsilitis dapat berupa :
  • air ludah menetes keluar karena anak kesulitan atau merasa sakit untuk menelan
  • anak tidak mau makan
  • anak menjadi rewel yang tidak seperti biasanya
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Tonsil tampak membengkak, merah, dan bisa memiliki bercak-bercak putih. Kelenjar getah bening di rahang bawah dan leher bisa membengkak dan nyeri saat disentuh.

Dilakukan pembiakan sediaan apus tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebabnya.
Pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk membantu menentukan apakah penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus.

PENGOBATAN
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa penyembuhan :
  • Istirahat yang cukup
  • Minum air yang cukup
  • Minuman yang hangat, seperti teh atau air hangat, bisa membantu meringankan nyeri tenggorokan
  • Kumur-kumur dengan air garam untuk membantu meringankan nyeri tenggorokan
  • Gunakan pelembab udara agar tidak menambah iritasi pada tenggorokan
  • Hindari bahan-bahan yang bisa mengiritasi tenggorokan, misalnya asap rokok
Selama proses penyembuhan dapat diberikan obat-obat untuk mengatasi rasa nyeri dan demam, misalnya ibuprofen atau acetaminophen. Hindari penggunaan aspirin untuk anak-anak, karena berisiko untuk terjadinya sindroma Reye.

Jika penyebabnya adalah bakteri, maka perlu diberikan antibiotik. Tetapi jika penyebabnya adalah virus, maka antibiotik tidak perlu diberikan. Pada infeksi virus, anak cenderung akan membaik dalam waktu 7-10 hari.

Tonsilitis yang disebabkan oleh streptokokus grup A seringkali diberikan antibiotik Penisilin selama 10 hari. Tetapi jika penderita memiliki alergi terhadap penisilin, maka bisa diberikan antibiotik lain sesuai petunjuk dokter. Antibiotik yang diberikan oleh dokter harus dihabiskan meskipun gejala-gejala telah hilang sepenuhnya. Jika antibiotik tidak dihabiskan, maka infeksi bisa memberat atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penderita juga berisiko untuk mengalami demam rematik dan peradangan ginjal serius.

Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika :
- tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun
- tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik

Selain itu, tonsilektomi juga bisa dilakukan jika tonsilitis menyebabkan komplikasi yang sulit diatasi, misalnya
  • gangguan tidur karena obstruksi saluran nafas (obstructive sleep apnea)
  • kesulitan bernafas
  • sulit menelan, terutama daging dan makanan padat lainnya
  • adanya abses yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik
PENCEGAHAN
Virus atau bakeri yang menyebabkan tonsilitis bersifat menular. Penularan bisa terjadi melalui kontak dengan mulut atau sekret seseorang yang terinfeksi. Oleh karena itu, cara pencegahan yang paling baik adalah dengan menjaga kebersihan, misalnya :
  • mencuci tangan dengan baik dan sering, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • hindari berbagi makanan, minuman, atau alat-alat makan dengan penderita
Seseorang yang mengalami tonsilitis perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak menular ke orang lain, yaitu dengan cara :
  • istirahat di rumah hingga sembuh atau telah diijinkan oleh dokter
  • tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • cuci tangan setelah batuk atau bersin

Ditulis Oleh

Terima kasih sudah berkunjung, semoga semua artikel yang ada disini dapat bermanfaat bagi kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright© 2014 Love Health. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top